Travel To South Korea Part 4 ( Pertemuan Pertama Dengan Teman Dari Berbagai Penjuru Negara)


Delegasi ASS 2018
   Seoul, bulan juli kemarin sedang memasuki musim panas dengan suhu pada saat itu berkisar antara 21-30 derajat celcius. Udaranya cukup lembab dan terik sinar matahari tidak begitu menyengat di kulit seperti yang biasa kurasakan ketika di Indonesia. Kendaraan pribadi tidak terlalu memadati jalanan, tidak berpolusi, dan udara disana cukup segar padahal Seoul merupakan wilayah ibukota metropolitan padat penduduk. Kebanyakan orang di sana lebih memilih untuk pergi dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum seperti kereta bawah tanah (subway) dan bis kota. Berharap suatu saat nanti Indonesia bisa membenahi ibu kota-nya seperti Seoul, minimal memperbaiki masalah transportasi umum di kota supaya jalan raya tidak macet oleh kendaraan pribadi. 
     Perjalanan menuju hotel dari bandara Incheon memakan waktu sekitar 2 jam. Sebelumnya di bandara, aku sudah bertemu teman-teman delegasi lain dari berbagai daerah di Indonesia dan juga dari negara lain. Dipandu oleh panitia ASS, kami melakukan perjalanan ke destinasi pertama kami yaitu hotel Ibis Ambassador di insadong dengan menggunakan kereta bawah tanah subway. Waktu itu kita diberi sebuah kartu transportasi publik oleh panitia yang disebut dengan T-Money Card. T-Money card adalah kartu yang digunakan untuk menaiki transportasi kereta bawah tanah  maupun bis kota di Seoul. Tanpa T-Money card kita tidak bisa menggunakan transportasi publik yang ada disana. Masing-masing delegasi mendapatkan kartu itu, karena kita tidak bisa memakai satu kartu T-Money card untuk bersama. 
      Waktu berlalu dan kita sudah berada di dalam kereta menuju hotel. Lelah sekali diriku sampai tidak memperhatikan jam berapa saat itu yang jelas sudah siang. Kereta mulai menjauh dari bandara Incheon, perlahan mulai terlihat pemandangan indah laut entah sungai yang berpadu dengan bangunan gedung pencakar langit kota Seoul. Nuansa kota yang melebur dengan panorama alam sungguh indah nan menyejukkan mata. Ingin sekali menikmati pemandangan kota di perjalanan dalam kereta waktu itu, sayangnya aku terlalu lelah, mengantuk dan memilih untuk tidur, maklum sudah dua hari selama perjalanan ke Seoul diriku tidak tidur sama sekali. Sebelum sampai di insadong, kita diharuskan transit di stasiun Gongdeok terlebih dahulu untuk pindah jalur kereta. Agak ribet juga stasiun kereta Seoul ini karena jalurnya sangat banyak dan ketika pindah jalur kadang kita juga harus naik/turun tangga. Setelah transit, beberapa waktu berlalu di perjalanan kereta, sampailah kita di kawasan insadong tempat hotel kita berada.
Kawasan insadong perjalanan menuju hotel ibis

     Welcome to Seoul city everybadehh… pemandangan yang ada di depan mataku waktu itu, tidak berbeda jauh dari yang ada di film atau drama korea yang pernah aku tonton. Yang membuat berbeda waktu itu adalah aku ikut memainkan peran di dalamnya  sebagai diriku sendiri dan bukan sebagai penonton (eaa kan mantep). Terlihat Oppa-oppa dan unnie berjalan memadu kasih berdua di gang-gang. Ahjussi dan koleganya sedang menikmati makanan di kedai pinggir jalan. Orang-orang sibuk dengan urusannya sendiri. Jalan setapak kecil menuju hotel  penuh dan sibuk dengan orang yang berlalu lalang. Sangat sering sekali menemukan orang yang  berjalan kaki, seakan jalan kaki seperti sudah mem-budaya di korea, padahal waktu itu terik matahari  dan udaranya cukup panas, yang jelas menguras tenaga kita ketika berjalan.
    Mengekor di belakang teman-teman dan panitia, akhirnya sampai juga kita di tujuan destinasi pertama yaitu ibis ambassador Hotel Insadong. Gedung yang amat mencolok karena menjulang tinggi 10 lantai diantara kafe-kafe dan kedai yang terlihat begitu kecil. Antrian panjang untuk check in di bagian customer service sudah menunggu, tiba giliranku, aku mendapatkan kunci yang berbentuk card dengan nomor 913 dan bersamaan dengan itu aku dipertemukan dengan teman satu kamarku namanya Rianti, dia berasal dari medan. Kamarku terletak di lantai 9. Tujuan pertamaku setelah sampai kamar hotel adalah mandi, karena sudah beberapa hari aku tidak mandi, wkwk. Sejenak beristirahat, makan dan solat sembari menunggu pukul 05.00 sore setelah itu kita harus berkumpul di bawah untuk melasanakan kegiatan pertama program tersebut yaitu welcoming dinner.

Kamar 913

      Restoran shabu-shabu, tempat dimana semua delegasi dikumpulkan dan dikelompokkan bersama tim masing-masing. Sebelumnya kita hanya berkomunikasi lewat grup whatsapp, dan akhirnya pada waktu itu kita bertemu secara nyata dan langsung satu sama lain. Grup 6 terdiri dari 3 negara yaitu Filipina, Malaysia, dan Indonesia dengan jumlah 8 orang dengan Liasion Officer yang asli berasal dari korea bersama Min Chang Ki. Senang sekali dipertemukan dengan teman-teman baru yang juga berasal dari negara lain. Waktu itu sajian menu makanan kita sangat bervariasi. Makanan disajikan secara prasmanan dan terserah kita mau ambil apa. Waktu itu aku berniat untuk mengambil sushi yang dibungkus dengan rumput laut, tapi L.O chang Ki Nim  melarangku karena ternyata di dalamnya terdapat pork alias daging babi yang jelas haram jika di konsumsi oleh orang Muslim sepertiku. Sebagai gantinya aku mengambil sushi jenis lain yang terbuat dari kepal nasi dan ikan mentah. Kejadian lucu terjadi waktu itu. Aku berjalan menuju meja makan grup 6, lalu berpapasan dengan temanku yang kenal waktu di bandara Incheon, Muma mahasiswa IPB, dia segera saja menyabet sushiku yang aku pegang dipiring dan dia langsung memakannya, dari tampangnya sushi yang aku ambil sepertinya enak dan Seketika langsung saja aku memakan sushi ikan mentah tersebut karena penasaran, dan rasanya sungguh tidak terduga, bukannya enak tapi aku ingin muntah, karena baru pertama kali makan sushi ikan mentah, waktu di Indonesia tidak pernah ku makan sushi dengan ikan yang masih mentah btw (norak sekali memang wkwk). Sushi ikan mentah terasa sangat amis, mungkin karena belum aku laburi dengan jeruk nipis. Posisi disitu banyak orang dan mukaku saat itu sudah memerah dan belinang air mata, jadi aku mau tidak mau harus menelan dengan perasaan jijik. Aku mencari minuman soft drink coca cola untuk menetralkan rasa makanan di mulutku. Wkwkwk sumpah, malu sebenarnya tapi bodo amat, Untung saja tidak ada yg memperhatikanku.

Grup 6 first meeting

  Tiba saat pembagian topik permasalahan sebagai tugas untuk masing-masing tim, dan timku mendapatkan topik tentang reunification south korea and north korea atau perdamaian antara korea selatan dan korea utara. Topik yang didapatkan oleh masing2 kelompok ini nantinya akan dipresentasikan di hari terakhir dan dibuat dalam bentuk essay. Topik yang cukup berat sebenarnya dibanding kelompok lain yang mendapatkan masalah tentang Korean fashion, atau Korean entertaintment. 
      Kegiatan welcoming dinner dan first meeting dengan tim dan teman2 usai, dan selanjutnya kita diizinkan kembali ke hotel. By the way jarak hotel dengan tempat kita makan sekitar setengah jam dengan berjalan kaki. Di kegiatan tersebut  kemanapun kita pergi, kita harus berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum, dengan cara begitu menurutku sangat seru karena kita bisa menikmati perjalanan selayaknya penduduk asli kota Seoul. Walaupun sebenarnya agak melelahkan dan memakan banyak waktu.
  Semua delegasi kembali ke hotel menyusuri jalanan malam kota Seoul yang indah. Sudah tidak ingin kemana-mana lagi hari itu karena lelah dan ingin secepatnya tidur.
   Oke guys, jadi itu adalah sedikit cerita kegiatan awalku di program ASS waktu di Seoul kemarin dan perjalananku masih belum usai. Terimakasih my reader karena sudah menyempatkan diri membaca setiap part dari ceritaku selama di Seoul kemarin. Thankyou and waiting for the others part of my story in Seoul. See ya! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solo Travel To South Korea #Part 1 (Incheon Airport and Transportation to go Seoul City)

Travel To South Korea Part 5 (Nyobain Street food dan berburu skin care di Myeongdong)